Hydraulic Filter Tersumbat? Coba 4 Langkah Ini Sebelum Ganti Baru

07 Agu 2025 Penulis : Hendra Chen

Dalam sistem hidrolik, peran hydraulic filter sangat penting untuk menyaring partikel kotoran, serpihan logam, dan kontaminan lainnya yang terbawa dalam fluida. Jika tidak disaring, kontaminasi ini bisa menyebabkan kerusakan pada komponen penting seperti pompa, katup, dan aktuator. Namun, seiring waktu dan pemakaian, filter juga bisa mengalami penyumbatan akibat penumpukan partikel yang terlalu banyak.

Hydraulic filter yang tersumbat sering menyebabkan penurunan tekanan, overheat, hingga gangguan sistem secara keseluruhan. Banyak teknisi atau operator langsung menggantinya dengan yang baru, padahal dalam beberapa kasus, filter yang tersumbat masih bisa diselamatkan—asal tahu cara yang tepat.

Berikut ini adalah 4 langkah penting yang bisa Anda lakukan sebelum memutuskan mengganti hydraulic filter. Langkah-langkah ini tidak hanya bisa menghemat biaya, tapi juga memperpanjang usia pakai filter dan meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan.

1. Kenali Gejala Hydraulic Filter Tersumbat

Langkah pertama sebelum melakukan tindakan apapun adalah memastikan bahwa filter memang tersumbat. Gejalanya bisa sangat jelas, tapi sering kali diabaikan. Beberapa tanda umum hydraulic filter mengalami penyumbatan antara lain:

  • Tekanan sistem turun drastis atau naik tidak wajar

  • Suara tidak normal dari pompa atau aktuator

  • Sistem hidrolik menjadi lebih panas dari biasanya

  • Kinerja alat menjadi lambat atau tidak responsif

Untuk memastikan diagnosis, gunakan differential pressure indicator (indikator perbedaan tekanan) yang sudah tersedia pada sebagian besar sistem hidrolik modern. Alat ini memberikan informasi apakah tekanan sebelum dan sesudah filter sudah melebihi batas aman. Jika indikator menunjukkan nilai merah atau mendekati batas maksimum, kemungkinan besar filter memang tersumbat.

2. Matikan Sistem dan Lakukan Pemeriksaan Visual

Setelah Anda mendeteksi adanya penyumbatan, jangan langsung membuka filter saat sistem masih aktif. Selalu matikan sistem hidrolik terlebih dahulu dan tunggu beberapa saat hingga tekanan benar-benar hilang.

Lepaskan housing atau casing filter secara perlahan dan hati-hati agar tidak merusak seal atau komponen di sekitarnya. Perhatikan kondisi permukaan filter:

  • Apakah terdapat lumpur, serpihan logam, atau kotoran yang menumpuk?

  • Adakah warna oli yang berubah menjadi lebih gelap dari biasanya?

  • Apakah ada bau terbakar atau permukaan filter terlihat hangus?

Pemeriksaan visual ini dapat memberikan banyak informasi sebelum Anda memutuskan langkah selanjutnya.

3. Coba Bersihkan Filter Secara Manual

Beberapa jenis hydraulic filter, terutama yang berbahan logam mesh (bukan elemen kertas), masih bisa dibersihkan dan digunakan kembali. Berikut langkah membersihkannya:

  • Siapkan cairan pembersih non-korosif, seperti solvent ringan atau minyak khusus pembersih hidrolik.

  • Gunakan sikat halus untuk membersihkan permukaan filter dari lumpur dan partikel menempel.

  • Jangan gunakan udara bertekanan tinggi, karena bisa merusak lapisan filter.

  • Keringkan filter secara alami atau dengan kain bebas serat.

Setelah dibersihkan, periksa kembali apakah aliran fluida melewati filter sudah kembali normal. Bila ya, Anda bisa mengembalikannya ke sistem. Tapi jika aliran tetap terhambat, kemungkinan besar filter sudah rusak secara internal dan harus diganti.

Baca jugaHydraulic Filter: Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

4. Evaluasi Performa Sistem Setelah Pemasangan Kembali

Langkah terakhir, pasang kembali filter yang sudah dibersihkan, nyalakan sistem, dan perhatikan performanya. Amati apakah gejala yang sebelumnya muncul telah hilang:

  • Apakah tekanan kembali normal?

  • Apakah suhu sistem tetap stabil?

  • Apakah tidak ada suara abnormal?

Jika semua berjalan lancar, berarti filter masih layak digunakan. Namun, jika sistem tetap bermasalah, maka penggantian filter menjadi solusi terakhir yang harus diambil.

Selain itu, evaluasi kondisi oli hidrolik yang digunakan. Oli yang terlalu kotor bisa mempercepat penumpukan kotoran pada filter. Jika perlu, lakukan juga penggantian oli dan flushing sistem agar kontaminasi tidak menyebar lebih luas.

Kapan Harus Tetap Mengganti Hydraulic Filter?

Walau pembersihan bisa menjadi solusi sementara, ada saat di mana penggantian tetap harus dilakukan. Berikut beberapa kondisi yang menandakan filter sudah tidak layak digunakan:

  • Elemen filter robek atau rusak

  • Pembersihan sudah tidak mengembalikan aliran fluida yang optimal

  • Differential pressure tetap tinggi meskipun sudah dibersihkan

  • Filter mengalami deformasi akibat panas berlebih

Menggunakan filter yang sudah melewati batas umur pakainya hanya akan merugikan sistem dan menimbulkan biaya lebih besar untuk perbaikan.

Kesimpulan

Hydraulic filter yang tersumbat memang bisa menimbulkan banyak masalah dalam sistem hidrolik, namun menggantinya tidak selalu menjadi solusi pertama. Dengan mengikuti empat langkah di atas—mengenali gejala, memeriksa visual, membersihkan filter, dan mengevaluasi performa sistem—Anda bisa menghindari pengeluaran yang tidak perlu sekaligus menjaga performa mesin tetap optimal.

Ingat, perawatan berkala dan pemantauan rutin adalah kunci utama menjaga sistem hidrolik tetap sehat. Dengan memahami cara kerja dan penanganan filter secara tepat, Anda bisa memperpanjang usia sistem dan menghindari downtime yang merugikan.


Respon Komentar

Belum Ada Komentar

Tinggalkan Komentar

* Komentar akan ditampilkan bila disetujui

© - Powered by Indotrading.